Bayi
memiliki perut yang masih kecil dan belum terlalu kuat. Setiap makanan
yang masuk ke perutnya harus kita atur baik-baik. Ada beberapa hal yang
perlu kita pertimbangkan dalam menyiapkan dan mengatur makanan bayi,
antara lain usia si kecil, cara mengolah makanan, dan kandungan
gizinya. Mari kita bahas satu persatu, dimulai dari usia bayi. Setiap
tahapan usia bayi memiliki jenis makanan yang berbeda-beda. Pada usia
0-6 bulan, bayi hanya diperbolehkan mengonsumsi makanan cair, yaitu ASI.
Selanjutnya masuk usia 6-12 bulan, kita sudah boleh memberikan makanan
lembut dan semi-padat seperti bubur dan pisang. Lepas usia satu tahun,
kita sudah lebih leluasa memberikan variasi makanan kepada si bayi,
misalnya potongan buah atau sayuran. Yang perlu diingat selalu perhatikan higienitas makanan tersebut.
Higienitas
bisa didapat sejak Anda memilih bahan makanan si kecil. Akan lebih baik
jika Anda memasak sendiri menu yang Anda sajikan untuknya. Bahan baku makanan bayi yang baik
biasanya terdiri dari beras, ayam, daging, sayuran, dan ikan. Untuk
ikan, pilih yang masih segar dan berwarna merah. Kemudian untuk sayuran,
pilih juga yang masih segar dan warnanya cerah. Masak dengan cara dan
rasa terbaik agar anak Anda menyukainya. Saat memasak, pastikan makanan
matang sempurna agar segala kuman dan bakteri bisa mati. Namun juga
jangan menggunakan api terlalu besar dan waktu terlalu lama karena
makanan bisa menjadi lembek dan hilang nutrisinya.
Hal
penting dalam menyiapkan dan mengatur makanan bayi, jangan pernah
menambahkan bumbu penyedap atau MSG, tapi makanan bayi tetap harus
memperhatikanan cita rasa bagi bayi.
Bahan ini bisa menimbulkan kerusakan fungsi otak. Setelah matang,
biarkan panas makanan hilang lalu cicipi terlebih dahulu. Pastikan
makanan yang masuk nyaman ditelan olehnya. Sedangkan jika Anda memilih
makanan bayi instan, selalu periksa kemasan dan tanggal kadaluarsanya.
Jangan memilih produk dengan kemasan rusak dan mendekati tanggal
kadaluarsa. Jika Anda menyimpan makanan bayi yang sudah dimasak untuk
diberikan lagi nanti, simpan di tempat yang bersih dan jauh dari bau
menyengat. Jauhkan makanan bayi dari bau durian atau kopi yang bisa
mempengaruhi aroma makanan.
Saat
senggang, pelajarilah kandungan gizi makanan dalam kaitannya menyiapkan
dan mengatur makanan bayi. Misalnya dengan mencari tahu kandungan gizi
dari makanan instan bayi yang Anda sajikan. Anda bisa membaca label
daftar gizi yang biasanya terdapat di bagian belakang produk tersebut.
Hindari memilih makanan bayi yang mengandung banyak perasa buatan.
Sedangkan untuk bahan makanan alami yang Anda masak sendiri, kandungan
gizinya bisa diketahui dengan memahami prinsiap piramida makanan bayi.
Piramida ini biasanya ada di buku panduan kesehatan bayi. Dengan gizi
seimbang, tumbuh kembang anak Anda pun bisa maksimal.